Halaman

Toko On Line

Selasa, 09 April 2013

Guru Ideal......

IDEAL TEACHER
Who is The Teacher ?
  
Semoga Artikel ini berguna bagi Temans Semua.................

Kamis, 10 Januari 2013

Beberapa Hal yang Harus Dihindari Guru dalam Mengajar

A.    Beberapa Hal yang Harus Dihindari Guru dalam Mengajar 

  1.  Jangan Masuk Kelas Tanpa Persiapan  Persiapan mengajar itu ibarat skenario dalam film. Tidak akan ada film yang baik dan enak ditonton tanpa skenario yang baik. Begitu pula dalam pembelajaran tidak akan berhasil tanpa persiapan yang benar. Salah satu ciri keprofesionalan seorang guru adalah menyusun perencanaan pembelajaran secara benar, sehingga hasil pembelajaran siswa benar-benar menggembirakan.[1] Siswa secara otomatis mengidentifikasi guru yang tidak tahu harus berbuat apa di dalam kelas, terutama sekali untuk kelas yang mungkin menyebabkan permasalahan, guru harus  menyiapkan dengan baik dan mengetahui dengan mata pelajarannya.  
  2. Jangan Plin Plan Jika seorang guru yang mengizinkan murid-muridnya datang terlambat ke kelas tanpa mengambil tindakan satu minggu pertama,  merek akan melakukan hal yang sama lagi pada minggu kemudian. Untuk itu guru harus konsisten, dengan kata lain, terhadap  apa saja kode/peraturan yang harus dilakukan terhadap siswa yang melanggar peraturan tersebut,  jika tidak para siswa akan mehilangkan rasa hormat mereka terhadap guru tersebut dan akan selalu melanggar code/peraturan yang telah dibuat atau yang telah ditetapkan.
  3.  Jangan Mengeluarkan Ancaman Seorang guru yang mengancam murid-muridnya dengan ancaman yang mengerikan dan kemudian tidak membawa mereka keluar itu lakukan kedua-duanya antara kelas dan diri mereka sendiri adalah suatu tindakan yang merugikan, untuk itu dengan penuh harapan ancaman tidaklah perlukan[2]. Sebagaimana diketahui peranan guru sebaiknya tidak pada perilaku menghukum anak didik. Guru yang sering menghukum anak didik dapat mengganggu hubungan kepercayaan (raport) dan berbagai informasi yang diperlukan dari siswa tersebut. Hal ini secara langsung akan merusak profesi kependidikan di sekolah. (Namun Syaiful Shari Djaramh & Aswan Zain berpendapat) bahwa dalam pengelolaan kelas diperlukan untuk megontrol tingkah laku dengan cara memberikan ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindiran, dan memaksa[3]. 
  4.  Jangan Meninggikan Suara Salah satu kesalahan terbesar guru adalah mencoba untuk mengendalikan siswanya dengan meninggikan suara mereka. Ini selalu hampir mempunyai konsekuensi, hal ini sudah menjadi hal yang umum bagi guru meninggikan suaranya untuk mengurangi tingkat keributan dalam kelas, akan tetapi suara yang benar-benar dari hati adalah jauh lebih efektif untuk mengurangi keributan dalam kelas, baik berupa nasihat-nasihat yang penuh dengan kelemah lembutan dan kasih sayang terhadap anak didikBeberapa Hal yang Harus Dihindari Guru dalam Mengajar
  5. Jangan Membuat Suasana Kelas Yang Membosankan Seorang guru harus bias memanfaatkan variasi alat bantu, baik dalam hal variasi media pandangan, variasi media mendengar, maupun variasi taktil, yang tujuannya adalah meningkatkan dan memelihara perhatian anak didik terhadap relevansi proses belajar mengajar.[4] Anak-anak mempunyai konsentrasi dan perhatian yang pendek untuk itu seorang guru harus bisa menggunakan berbagai menggunakan berbagai variasi, baik variasi dalam aktivitas, variasi wajah, variasi pengaturan, dan variasi suara dalam proses belajar mengajar [5].
  6.  Jangan Menjadi Yang Tidak Adil Seorang guru tidak dibolehkan untuk menjadi orang yang tidak adil. Baik  antara keseluruhan kelas ataupun individu/perorangan, guru harus selalu mencoba untuk menghindari mempunyai siswa favorit atau memilih individu tertentu. Karena kebanyakan guru mempunyai siswa yang mereka sukai dan tidak mereka sukai melebihi dari siswa lainnya, tapi yang terpenting  pekerjaan guru bukanlah untuk menunjukkan ia lebih disukai siswa ini dan berprasangka terhadap siswa itu di dalam ruangan kelas.
  7.  Jangan Memberikan Tingkah Laku Yang Negative Dalam Megajar Seorang guru yang benar-benar tidak perduli dan tidak dapat merasakan reaksi para siswa terhadap apa yang sedang terjadi di dalam kelas akan mehilangkan rasa hormat para siswa terhadap gurunya, untuk itu seorang guru harus memberikan nilai-nilai positif bagi siswa nya karena merupakan contoh bagi siswanya. seorang guru sempurna akan sangat menyadari akan tingkah lakunya terhadap para siswa nya, dia akan selalu siap untuk contoh baik kepada para siswa nya. Dia membuat persiapan saksama sebelum mengambil kelas. Dia selalu mempedulikan dan hormat kepada semua di bawah figurnya sebagi seorang guru dan meyakinkan bahwa dia adalah membangun potensi yang tersembunyi dari tiap anak secara teliti dan adil. Dia membuat suatu usaha untuk tidak hanya menetapkan contoh baik secara lisan, tetapi lebih penting lagi dengan nyata dengan praktik di depan pengajaran[6]
  8. Jangan Melanggar Code/Peraturan Jika bagian peraturan/kode yang terpenting adalah bahwa para siswa harus tiba tepat waktu dan kemudian guru harus juga, serta pekerjaan rumah (PR) harus diajukan tepat waktunya kemudian harus pula di koreksi dengan segera. Seorang guru yang bertindak dengan cara mempertimbangkan anti-sosial dan  menyalahkan nya, hal itu akan ditiru oleh para siswa serta akan melakukan penghancuran kode tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa kode/peraturan harus dipatuhi oleh semua kalangan baik siswa maupun guru agar tercipta proses pendidikan yang disiplin dan bermutu. Berdasarkan hasil penelitian awal di SMP Negeri 1 Lakudo menunjukkan bahwa terdapat siswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap tata tertib sekolah. Pelanggaran-pelanggaran yang dimaksud adalah terlambat mengikuti apel pagi, tidak mengerjakan tugas, dan masih banyaknya siswa yang pulang sebelum waktu pelajaran selesai (bolos). Setiap siswa yang melakukan pelanggaran ditindaki dengan diberikan sangsi. Sanksi-sanksi yang sering diberikan oleh guru terhadap siswa-siswa yang melakukan pelanggaran tersebut yakni siswa disuruh membersihkan WC, dijemur di terik matahari, lari mengelilingi lapangan, mengisi air di bak mandi, dan memungut sampah (Sumber data : Observasi Awal 2008)[7].

REPERENSI
[1] http://www.gurusukses.com/kesalahan-guru-dalam-mengajar
[2] Nunan…… (How To Teach English) Hlm 210
[3] Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain (Strategi Belajar Mengajar), 1997 Pt Rineka Cipta, Jakarta cet 1, halm 201
[4] Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain (Strategi Belajar Mengajar), 1997 Pt Rineka Cipta, Jakarta cet 1, halm 4
[5] Wendy A. Scoot & Lisabeth H. Ytreberg (Teaching English to Children) longman, london New York, halm 5
[6] http://worldeducationhub.blogspot.com/2010/04/how-to-describe-excellent-teacher.html
[7] http://syair79.wordpress.com/2009/04/25/peranan-guru-dalam-penegakan-disiplin-siswa/\